Mengenai Saya

Foto saya
sanggau, kalimantan barat, Indonesia
seorang penyuluh pertanian lapangan yang pengen pinter.ter...ter.

salam

assalamualaikum wr. wb.
selamat datang!
jangan kaget masih dalam tahap belajar!

Rabu, 25 Agustus 2010

cara segar saat puasa

kita merasa lemas saat puasa, mungkin anda juga begitu kali ya? sekarang jangan kwatir, berikut tips agar tidak lemas saat berpuasa plus nambah bonus pahala
  • makan sahur jangan sampai kebanyakan, hindar
i makan sahur terlalu kenyang dan jangan makan yang manis-manis saat sahur karena bisa nambah haus
  •  istirahat yang cukup, tidur malam jangan terlalu larut, serta jangan kebanyakan tidur disiang hari
  • jangan lupa minum multivitamin biar badan selalu terasa fresh gitu
  • jangan kebanyakan ngegosip, banyak gosip ngurangi faedah puasa serta energi banyak terkuras tidak karuan
  • jalani aktivitas seperti biasa, jangan puasa dijadikan alasan untuk bermalas-malasan
  • hindari selalu untuk melihat jam, kalau udah sampai magrib ya pasti ada adzan magrib jadi santai aja
nah begitulah kira-kira beberapa kiat agar tetap segar saat berpuasa, selamat mencoba!

sehat selalu

wacana cekza

Selasa, 24 Agustus 2010

Metode Penyuluhan Pertanian

Metode Penyuluhan Pertanian, dapat diartikan sebagai "Cara-cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya".

Pada prinsipnya metode penyuluhan dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam pendekatannya (Suriatna, Sumardi, 1987) :

  1. Dilihat dari segi komunikasi. Metode penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu :
    1. Metode-metode yang langsung (direct Communication/face to face Communication), dalam hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan sasaran, contoh: obrolan ditempat peternakan, dirumah, dibalai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lainnya.
    2. Metode-metode yang tidak langsung (indirect Communication),     dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media)
  2. Penggolongan berdasarkan pendekatan kepada sasaran. Penggolongan ini berdasarkan hubungan jumlah dan penggolongan dari pada sasaran adalah :
    1. Metode berdasarkan perorangan. Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan, contoh : kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung ke rumah penyuluh dan ke kantor, surat menyurat secara perorangan, demonstrasi, belajar perorangan, belajar praktik, hubungan telpon
    2. Metode dengan pendekatan kelompok. Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran, seperti : pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain), perlombaan, demonstrasi cara/hasil, kursus tani, musyawarah/temu lapang/diskusi kelompok/temu karya, magang/karyawisata, hari lapangan petani (farm field day).
    3. Metode dengan pendekatan massal. Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus, contoh: rapat (pertemuan umum), siaran pedesaan melalui radio/TV, pemuatan film/slide, penyebaran bahan tulisan (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebagainya), pemasangan poster dan spanduk, pertunjukan Kesenian

Penyuluhan Partisipatif

Metode penyuluhan pertanian partisipatif yaitu masyarakat berpartisipasi secara interaktif, analisis-analisis dibuat secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu rencana tindakan. Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin, dalam hal ini kelompok ikut mengontrol keputusan
lokal (BBPP Lembang).

Berdasarkan atas UU SP3K pasal 26 ayat 3, dikatakan bahwa "Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha".

Hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan PRA antara lain penyuluhan pertanian, metode, dan teknik penyuluhan seperti demplot, wawancara, anjangsana, pendekatan kelompok dan pendekatan individu. Penyuluh partisipatif merupakan pendekatan penyuluhan dari bawah ke atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada petani agar dapat mandiri, yaitu kekuasaan dalam peran, keahlian, dan sumberdaya untuk mengkaji desanya sehingga tergali potensi yang terkandung, yang dapat diaktualkan, termasuk permasalahan yang ditemukan (Suwandi, 2006).

Metode penyuluhan pertanian partisipaif yaitu masyarakat berpartisipasi secara interaktif, analisis-analisis dibuat secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu rencana tindakan. Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin, dalam hal ini kelompok ikut mengontrol keputusan lokal.

Dengan pelatihan metode penyuluhan pertanian partisipatif, para penyuluh pertanian akan termotivasi untuk menggali keberadaan sumber informasi pertanian setempat yang mudah diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pelatihan juga akan mendorong inisiatif positif para penyuluh pertanian dan petani, melalui pendekatan partisipatif untuk mendapatkan solusi permasalahan usahatani di lapangan (BBPP Lembang, 2009).

Metode penyuluhan

Metode Demonstrasi

Pengertian

Mohon jangan diartikan unjuk rasa J Demonstrasi disini merupakan peragaan suatu teknologi (bahan, alat, atau cara) atau hasil penerapannya secara nyata yang dilakukan oleh demonstrator kepada sasarannya (petani, kalau bidangnya pertanian).

Demonstrasi merupakan salah satu metode Penyuluhan Pertanian yang dilaksanakan untuk menunjukan suatu cara atau pembuktian suatu hasil usahatani yang lebih baik (Suriatna, 1987)

Demonstrasi area/Dem area atau demonstrasi usahatani gabungan kelompok merupakan demonstrasi usahatani yang dilakukan secara bersama antara kelompoktani-nelayan dalam satu wilayah (hamparan/domisili) yang tergabung dalam satu gabungan kelompoktani-nelayan. Luas usahatani yang didemonstrasikan seluas usahatani yang dimiliki oleh gabungan kelompok dalam satu hamparan/unit usaha. (Deptan, 2003).